Tafsir Durkheim Terhadap Kegemaran Posting Quotes Para Millenials
generasi quotes via wishestrumpet.com |
Sosial media bagi generasi muda Indonesia saat ini tidak hanya media untuk berkomunikasi tetapi juga menjadi alat untuk menunjukkan eksistensinya. Keaktifan mereka di sosial media ditandai dengan semakin banyaknya “friends” dalam path atau follower pada twitter dan instagram. Selain itu dengan seberapa banyak mereka memposting konten di sosial media.
Aktivitas di social media generasi muda Indonesia dikuatkan oleh,
data mengenai pengguna media sosial di Indonesia dikeluarkan oleh We Are Social
Agustus 2015. Data tersebut menyatakan bahwa pengguna media sosial aktif
kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7
miliar. Pertumbuhan yang paling signifikan ditunjukkan oleh pengguna yang
mengakses media sosial melalui platform mobile. Facebook masih
menjadi media sosial yang paling banyak digunakan dengan angka mencapai hampir
1,5 miliar.
Yang menarik untuk dilihat adalah apa yang mereka “posting”
melalui sosial media karena ini berkaitan erat dengan strategi marketing dan
cara berkomunikasi dengan generasi tersebut. Sharing kata – kata mutiara bijak dalam
bentuk quotes salah satunya. Pada pagi hari adalah waktu yang
paling sering dipilih untuk memposting quote. Alasan yang paling
sering dikemukakan mengapa mereka memposting quote adalah
untuk memberikan semangat ke diri sediri dan teman – teman di sosial media
mereka. Sebagai ungkapan “good morning, my friend..I’m here".
Bentuk quotes yang mereka pilih adalah ketika kata – kata yang
tertulis yang paling menggambarkan keadaan diri dan lingkungan mereka. Ketika
Kata- kata yang cocok di hati ini memiliki bentuk font tulisan, layout dan
background menarik, maka terpilihlah suatu qoute untuk diposting. Terkadang
alasan pemilihan terakhir suatu qoute untuk diposting adalah adalah apakah
quotes yang nantinya di posting ini memberikan ide untuk di share lagi oleh
teman – teman mereka di sosial media.
Lalu dari manakah sumber quotes yang mereka posting? Kebanyakan
dari mereka adalah melakukan re-post dari teman. Ketika quotes itu hadir di
timeline mereka, lalu kata –kata tersebut cocok dengan mood mereka , lalu mereka
melakukan repost. Tak jarang mereka langsung melakukan tanpa melakukan
pengecekan kebenaran quotes yang mereka repost. mereka lebih fokus kepada
“konten” tanpa mengetahui sumber quotes bahkan melakukan pengecheckan nama yang
mengeluarkan quotes.
Menurut Durkheim, kelompok generasi muda yang sekarang
menjadi sebagian besar pengguna sosial media adalah generasi transisi. Berbeda
dengan generasi X , generasi muda yang lahir diatas tahun 1982 yang kemudian
disebut sebagai generasi Y ini dinyatakan tidak memiliki values. Hal ini
disebabkan karena generasi Y lahir di masa transisi dimana terjadi gejolak
sosial politik sehinggga terjadi kekosongan. Sehingga apapun bentuk
kearifan yang dilihat Gen Y ketika kontennya relevan dengan keadaan mereka
dijadikan sebagai pegangan.
Yang paling menyedihkan adalah kemudian ketika quotes dijadikan
sebagai bahan sindiran bagi kedaan lingkungan bahkan keadaan teman mereka di
media sosial. Kemudian terjadi bentuk yang dinamakan “perang quotes”. Ketika
kata – kata bijaksana menjadi senjata untuk beradu argumen di dunia maya tanpa
kemudian diantara mereka saling bertemu muka berdiskusi mencari jalan
perdamaian. Mereka kemudian saling “mengunfriend” dan terputuslah jalinan
pertemanan di dunia maya dan di dunia nyata.
Edith Lavindri
Youth Laboratory Indonesia
Kata Kunci: ali adrian rusmiputro, moto gp, pemasaran , tren
anak muda , riset anak muda , riset pemasaran , strategi pemasaran anak muda ,
jasa riset , jasa riset pemasaran , biro riset pemasaran , konsultan pemasaran
, youth culture asia , youth culture report , youth data , youth indonesia ,
youth insights , youth marketing indonesia , youth marketing reports , youth
research, youthlab , indonesian youth , data anak muda , penelitian tentang
anak muda , hasil survei tentang anak muda , jasa penelitian , anak muda
indonesia , perilaku anak muda , youth behavior , orang tua
Komentar